Yang Diinginkan Laki-laki Dari Wanita
Butuh pendidikan tinggi dan
pengalaman untuk menjadi guru yang diakui kemampuannya dalam mengajarkan ilmu.
Butuh latihan dan pengalaman yang banyak bagi seorang motivator agar omongannya
bisa dipercaya dan membangkitkan semangat para pendengarnya. Dan butuh bertahun-tahun
hidup sebagai laki-laki untuk menceritakan tentang apa yang sebenarnya
diinginkan laki-laki dari seorang wanita. Dan berdasarkan hitungan saya, saya
sudah hidup bertahun-tahun sebagai laki-laki tanpa pernah menjadi seorang
perempuan. Pada titik ini, jika para pembaca belum yakin bahwa saya seorang
laki-laki, silahkan jumpai saya.
Ada sedikit cerita tentang
pengalaman pribadi ketika saya menjadi peserta pelatihan bagi anggota baru sebuah organisasi. Kegiatan ini berbentuk pelatihan yang terlaksana beberapa hari.
Kami belajar tentang organisasi tersebut dan seluk beluknya sepanjang hari di
sebuah aula. Jumlah peserta laki-laki seperempat dari jumlah seluruh anggota. Beberapa jam setelah mengikuti kegiatan yang sudah terjadwal, kami dalam kelompok laki-laki sudah saling akrab satu sama lain. Malamnya kami disediakan tempat tidur yang terdiri dari 4-5 orang per kamar.
Berhubung belum terbiasa dengan kasur dan teman di samping, maka kami sekamar
sulit untuk tidur. Pembicaraan pun mengalir untuk mengenal satu sama lain. Beberapa
saat berlangsung, topik pun beralih mengenai perempuan.
“Gimana? Ada cewek yang pas gak?“ tanya seseorang diantara kami yang kami sebut dengan Si Mantan Playboy
“kan kita gak boleh pacaran
disini?, ” tanya peserta yang paling muda dan alim sepertinya
“lah siapa yang bilang mau
pacaran, kan cuma nanya aja”
Lalu masing-masing memberikan
jawaban. Ada yang berkata belum lihat yang pas. Ada yang bilang dia lagi suka
perempuan lain sehingga gak fokus untuk memperhatikan. Saya dan salah satu
teman lagi menyebut salah satu perempuan namun tak begitu yakin karena hanya
melihat sekilas.
“terus, kalau kamu siapa?”
tanya saya kepada Si Mantan Playboy.
“yang jilbab biru, dia duduknya
di ujung kiri di aula tadi,“ jawabnya yakin
“oooh yang itu,” jawab seorang
diantara kami
“yang mana sih kok saya gak tau”,
tanya yang lain
Sisanya hanya mendengar
percakapan dengan khidmat tanpa bertanya. Tapi yang jelas, sebagian dari kami yang
belum tau memaksa Si Mantan Playboy untuk menunjuk si wanita yang dia maksud di
aula esok harinya. Setelah ditunjuk keesokan harinya, wanita itu memang yang
paling cantik di antara peserta pelatihan. Tak diragukan lagi.
Namun pada malam harinya, ketika jam ngobrol sebelum tidur, si mantan playboy berubah pikiran. Ia berkata bahwa wanita cantik yang ditunjukkannya tadi pagi tak lagi jadi “target utamanya”, ia beralasan bahwa wanita itu kurang sesuai dengan tipenya yang periang. Wanita itu dinilainya terlalu pendiam dan terlalu “lurus”.
Namun pada malam harinya, ketika jam ngobrol sebelum tidur, si mantan playboy berubah pikiran. Ia berkata bahwa wanita cantik yang ditunjukkannya tadi pagi tak lagi jadi “target utamanya”, ia beralasan bahwa wanita itu kurang sesuai dengan tipenya yang periang. Wanita itu dinilainya terlalu pendiam dan terlalu “lurus”.
Berdasarkan pengalaman, hal
seperti di atas sangat sering terjadi ketika kita berkumpul dengan orang-orang
baru. Banyak laki-laki yang saling mengacungkan jari telunjuknya pada wanita
cantik pada hari pertama. Namun yang sering terjadi, jarinya akan mengarah ke
wanita lain di kemudian hari. Mereka akan melihat ke arah yang berbeda di hari
pertama ketika bertemu. Pada wanita yang seolah tak ada di hari pertama. Jika mereka
hanya mengharapkan kecantikan, yakinlah arahnya akan selalu sama. Tapi cantik
saja tidak cukup bukan? Hal ini tergantung dengan bagaimana si laki-laki
menganggap dirinya dan apa yang diharapkan dari seorang perempuan. Intinya adalah
selaku mahluk visual, seorang laki-laki pasti ingin mencari wanita yang cantik
atau (paling tidak) tak mengganggu pandangan untuk dilihat. Tapi lebih daripada
itu, laki-laki akan mencari wanita yang memiliki sikap yang tepat dan sesuai
dengan dirinya.
Pemahaman sikap yang tepat dan
sesuai berbeda pada setiap orang. Laki-laki hidung belang menganggap bahwa
wanita yang tepat bagi dirinya adalah wanita yang memiliki lekuk badan indah
dan wajah enak dilihat, tak penting bagaimana sikapnya. Lelaki yang jujur tak
akan rela menghabiskan hidupnya dikhianati oleh istrinya kelak. Lelaki yang
setia akan sangat senang menghabiskan hidupnya dengan wanita yang setia pula. Lelaki
yang penyayang bisa saja memandang wanita pendiam yang berdiri sendiri di pojok
ruang lalu berkata “aku akan membahagiakannya seumur hidupku”. Lelaki akan mencari wanita yang bersikap
sesuai gambaran dirinya sendiri dan apa yang dia harapkan. Oleh karenanya, sangat benar ayat
alquran yang berbunyi bahwa lelaki baik untuk wanita baik dan begitu juga
sebaliknya. Dalam hal ini, anggapan bahwa wanita hanya bisa dipilih (bagi
masyarakat kita) tidak sungguhlah benar. Wanita bisa memilih laki-laki yang ia
inginkan dengan merubah sikapnya. Begitu pula laki-laki, jika ingin mendapat
wanita yang tepat baginya, maka ia harus menyesuaikan sikapnya.
Post a Comment for "Yang Diinginkan Laki-laki Dari Wanita "