Membeda-bedakan Orang
(sumber gambar : mesrianilaw.com) |
Mungkin memang sudah kodrat manusia
untuk selalu tertarik pada hal-hal yang berkilau dan bernilai lebih. Kita tentu
akan memilih emas dibandingkan lumpur. Bukan suatu hal yang aneh jika kita
lebih mengincar uang lembaran 100 ribu dibandingkan lembaran 1000 rupiah. Hal
yang wajar jika kita lebih mencari wanita berparas cantik dibandingkan gadis
berwajah biasa-biasa saja.
Tanpa disadari, kita pun bergerak
berdasarkan standar di atas. Pernah suatu hari saya mesti membawa seorang teman
wanita ketika reunian dengan teman satu kelas di SMA. Dia tak memiliki motor
dan saya harus membawanya. Mohon maaf, secara fisik bisa dibilang memang kawan
saya ini kurang menarik dibandingkan kawan yang lainnya. Tahu apa yang terjadi
ketika saya membawanya melewati tempat keramaian? Ternyata ada seorang sepupu
yang melihat saya membonceng teman saya tadi. Sesampainya di kampung, saya
langsung dicerca dengan pernyataan semacam, “Cewek item kok dibawa-bawa? Bikin malu ah”.
Pernah suatu kali saya membaca postingan
keren di facebook, kalau tak salah berjudul Pemuja
Fisik Sempurna. Saya tak ingat lagi siapa penulisnya tapi yang jelas,
postingan itu bercerita tentang fenomena orang zaman sekarang yang
mengagung-agungkan kesempurnaan fisik. Contohnya bisa kita lihat dari syarat
“Berpenampilan Menarik” yang sering muncul dalam lowongan-lowongan kerja
tertentu. Bagi sebagian orang yang lebih memiliki kompetensi dalam bidang kerja
yang dimaksud namun kurang terlihat menarik, pupus sudah kesempatan mereka
untuk bersaing dengan sebagaimana mestinya.
Di lain kasus, pada momen Aksi
Bela Islam yang cukup menghebohkan netizen, bisa kita lihat sendiri bagaimana
banyaknya postingan yang mengagungkan kesempurnaan fisik ini. Saya sempat
melihat postingan peserta demo yang memiliki kekurangan fisik (cacat) tapi mau
menyeret-nyeret tubuhnya sepanjang jalan untuk mengikuti aksi. Sayangnya sangat
sedikit yang menganggap kasus ini sebagai sesuatu yang hebat. Yang menjadi
viral justru postingan-postingan para demonstran yang ganteng dan cantik. Sebagian
dari pembaca mungkin pernah melihat postingan viral tentang polisi ganteng yang
tengah membagi-bagikan air mineral.
Kasus-kasus terbaru pun tak lepas
dari pemuja kesempurnaan fisik ini. Saat kedatangan Raja Salman, kita cukup
disibukkan dengan postingan-postingan seperti betapa cantik dan gantengnya
putri dan pangeran dari Arab Saudi sana. Penting ya?
Yang ingin saya tekankan, semua
orang memang lebih tertarik untuk melihat sesuatu yang lebih bersinar, namun
masalahnya orang tak sama dengan benda-benda. Orang memiliki perasaan, benda
tidak. Jangan sampai kita membuat sakit hati orang. Tak ada orang yang ingin
diperlakukan beda, bahkan orang cacat sekalipun. Indra mata hanya salah satu alat
dalam memandang dunia, jangan lupa melihat dengan hati dan indra lainnya.
Post a Comment for "Membeda-bedakan Orang"