Satpol PP Takut Atasan
Tadi siang, kebetulan cuacana
ekstra panas mengambang di permukaan. Namun karena kebutuhan, akhirnya memaksa
diri naik motor ke daerah perkotaan. Satu hal yang sering membuat gemas di
perjalanan, yakni lampu merah yang nongol
kelamaan. Aslinya, saya bukan tipe orang yang taat peraturan. Asal enggak keliatan sama orang-orang, lampu
merah pun bisa saya anggap gak kelihatan. Tapi sayang, namanya jalan, otomatis
penuh keramaian.
Lain dari pemandangan biasanya di
perempatan, tadi sore ada razia dari satpol PP dan komplotan. Enggak hanya
mengangkat barang dagangan, mereka juga membasmi spanduk di pinggir jalan. Dari
semua komplotan, ada satu orang yang keliatan beringasan. Dengan satu pisau di
tangan, setiap tali spanduk putus dengan sekali sabetan.
Si abang Satpol PP pun sampai di
ujung kanan pagar bangunan. Yang tersisa hanya dua spanduk bergandengan. Ragu pun mulai muncul diwajahnya setelah melihat spanduk dan isi tulisan. Ia berjalan
pelan sambil melihat tulisan spanduk secara bergantian. Satu spanduk berisi promosi
acara olahraga yang disponsori wakil gubernur Sang Mantan Kombatan dan satu
spanduk lagi berisi undangan untuk mengikuti seminar keagamaan. Berulang kali
ia melihat wajah wakil gubernur di spanduk yang ingin disingkirkan. Ragu-ragu
pun mulai muncul dalam tindakan. Ia sempat beberapa kali celingukan. Rona
wajahnya bingung dan malu bersamaan. Bingung antara mau meminta saran sama
teman dan malu diamati puluhan pengguna jalan.
Setelah menimbang-nimbang bersama
sang kawan, Abang Satpol PP pun membabat spanduk tentang seminar keagamaan.
Sedangkan spanduk promosi acara olahraga yang memampang wajah wagub pun
dibiarkan. Karena muak bercampur heran, beberapa penggunaa jalan tertawa
bersamaan. “Tolong tegakkan keadilan!” mungkin itulah suara hati para pengguna
jalan. Tapi diam tak terelakkan, mungkin pada takut tamparan dari Bang Satpol
PP yang pegang pentungan.
Setelah lampu hijau kelihatan,
motor pun saya jalankan. Rasa lucu, muak dan heran bersatu padu di pikiran.
Pikir saya, “Enaknya memangku jabatan, apapun bisa dilakukan tanpa halangan”.
Malah jadi ingat ketika satpol pp ditangkap oleh polisi lalu lintas, lucu debatnya hehe
ReplyDelete